Rapat Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo bersama Dinas Pendidikan Kebudayaan membahas SPMB pada SMA / SMK

Komisi IV DPRD401 Dilihat
banner 468x60

Humas Deprov – Pimpinan dan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo melaksanakan rapat dengan mitra OPD Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam hal ini Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam rangka membahas terkait Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) pada SMA / SMK se Provinsi Gorontalo bertempat diruang komisi IV, senin (26/5/2025)

Pada kesempatan kali ini Gustam Ismail yang merupakan politisi dapil V Kabupaten Gorontalo Utara mengutarakan SPMB saat ini membuat Siswa lulusan SMP 2 Ponelo Kepulauan resah. Berdasarkan jalur domisili pada SPMB, mereka harus masuk di SMA Negeri 8 Ponelo Kepulauan.

Mereka lebih mudah memilih ke SMA Negeri 1 Gorontalo Utara, yang berlokasi di Desa Moluo, Kecamatan Kwandang, dibanding harus ke SMA Negeri 8 Gorontalo Utara, yang berada di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan.

“Ini bukan kita tidak taat dengan aturan yang dikeluarkan sekarang.akan Tapi dari sisi geografis, lulusan SMP 2 Ponelo itu lebih dekat ke SMA 1 yang ada di Kecamatan Kwandang,” ungkap politisi PKS Gustam Ismail.

Gustam Ismail menambahkan jika dilihat dari fasilitas maupun sarana dan prasarana transportasi juga menurutnya kurang menunjang.

“Bayangkan belum ada akses jalan penghubung antara SMP 2 dan SMA 8 yang ada di Ponelo Kepulauan. Apalagi kalau musim hujan ini agak berat medannya. Begitu pun kalau lewat jalur laut jaraknya juga lebih jauh, terlebih lagi di waktu-waktu tertentu itu sering kali berombak,” tambahnya.

Lebih lanjut dirinya meminta agar hal ini bisa mendapat solusi yang baik dari pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kebudayaan Provinsi Gorontalo

“Untuk solusi jangka pendek, kami berharap agar para siswa lulusan SMP 2 Ponelo Kepulauan ini untuk bisa diakomodir masuk ke SMA Negeri 1 Gorontalo Utara. Sambil kita memikirkan solusi untuk jangka panjang kedepannya seperti apa,” pungkasnya.

Disela sela kesempatan La ode haimudin yang juga merupakan Koordinator Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo  menambahkan tentang isu distribusi tenaga pendidik juga menjadi perhatian. Ia menyebut guru-guru berkualitas dan calon kepala sekolah masih terkonsentrasi di kota-kota besar seperti Gorontalo, Limboto, dan Boalemo

“Kita harus berani mendistribusikan guru-guru terbaik ke daerah-daerah. Tapi tentu harus ada insentif, misalnya tunjangan untuk wilayah terpencil,” tambahnya

Dengan langkah-langkah tersebut, La Ode meyakini kualitas pendidikan di sekolah-sekolah non-favorit akan meningkat dan kesenjangan antar wilayah dapat ditekan.

“Jangan hanya sekolah favorit yang terus dijaga kualitasnya. Sekolah lainnya juga harus diperhatikan, baik dari segi tenaga pendidik maupun infrastruktur,” ungkap Politisi PDI tersebut

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *