Humas Deprov – Kolaborasi lintas provinsi untuk memperjuangkan tokoh sastra Nasional, HB Jassin, sebagai Pahlawan Nasional Indonesia mulai digagas serius oleh DPRD Provinsi DKI Jakarta dan DPRD Provinsi Gorontalo.
Hal ini jadi salah satu pokok bahasan dalam kunjungan kerja Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Provinsi Gorontalo ke DPRD DKI Jakarta pada Jumat (13/6/25)
Banmus DPRD Prov. Gorontalo diterima oleh Mujiyono, Anggota DPRD DKI Jakarta, yang juga menyambut baik usulan strategis yang disampaikan oleh perwakilan DPRD Gorontalo.
Wakil Ketua DPRD, Ridwan Monoarfa mengungkapkan inisiatif kolaboratif agar DKI Jakarta dan Gorontalo bersama-sama mengusulkan HB Jassin sebagai Pahlawan Nasional.
“HB Jassin adalah sosok yang sangat layak untuk diusulkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia, terutama karena jasa-jasanya dalam bidang sastra, kebudayaan, dan kemerdekaan berekspresi,” ungkap Ridwan.
Ditambahkan pula bahwa, gerakan ini muncul dengan sejumlah pertimbangan dan historis yang melekat dengan tokoh HB Jasin, yaitu:
– Penjaga dan Pengarsip Sastra Nasional:
HB Jassin mendirikan dan mengelola Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin (PDS HB Jassin) di Jakarta, yang menjadi pusat dokumentasi sastra paling lengkap di Indonesia. Ia mengarsipkan ribuan karya penting lintas zaman.
– Pejuang Kebebasan Berekspresi:
Pada tahun 1971, HB Jassin menolak menyebut identitas penulis cerpen “Langit Makin Mendung” dan dipenjara karenanya. Sikapnya menjadi simbol perlawanan terhadap represi kebebasan berekspresi.
– Kontribusi Besar dalam Pendidikan dan Kebudayaan:
Ia dikenal sebagai penulis, penyunting, dan pengajar yang berjasa membina generasi sastrawan Indonesia seperti Chairil Anwar dan Pramoedya Ananta Toer.
– Tokoh Sastra Berintegritas Tinggi:
HB Jassin dikenal luas sebagai figur yang teguh, tidak terlibat politik praktis, dan berperan sebagai penjaga moral kebudayaan bangsa.
– Putra Daerah dari Kawasan Timur Indonesia:
Lahir di Gorontalo, HB Jassin menjadi lambang kontribusi tokoh dari luar Jawa terhadap kemajuan kebudayaan nasional.
“HB Jassin bukan hanya pustakawan, bukan sekadar kritikus, melainkan arsitek ingatan kebudayaan Indonesia. Memberikan gelar Pahlawan Nasional adalah bentuk pengakuan bahwa sastra dan kebudayaan adalah bagian penting dalam perjuangan bangsa,” ujar Ridwan Monoarfa.
Adanya kesepakatan bersama antara DPRD DKI dan DPRD Gorontalo ini diharapkan dapat mempercepat proses pengusulan HB Jassin sebagai Pahlawan Nasional, dengan dukungan publik serta tokoh budaya dan pendidikan di seluruh Indonesia.
Pewarta : Humas Deprov



